Membanggakan, Bocah Jombang Jadi Finalis Kejuaraan MTQ Internasional 2020.


 Diam-diam, seorang bocah perempuan usia 8 tahun kelahiran Jombang Jawa Timur punya prestasi cukup membanggakan.

Dia finalis 15 besar Hafiz Indonesia 2019 RCTI dan kini masuk sebagai finalis lomba Qiroat Internasional (Musabaqoh Tilawatil Qur’an/MTQ) yang digelar oleh Quranplan dan National Huffadh Association, lembaga pengembangan Islam di London, Inggris.

Dia adalah Anindita Faranissakhi, bocah yang kini masih kelas 2 di SDIT Ar Ruhul Jadid Jombang dan sudah hafal 21 juz Al-Qur’an.

Awal cerita dimulai ketika kedua orang tuanya yang bukan merupakan lulusan pondok mempunyai keinginan minimal anaknya bisa lebih baik dari kedua orang tua nya.



“Awalnya saya dan mama nya ini kan biasa biasa saja,Minim ilmu. Lulusan Pondok juga bukan. Sehingga kami ingin minimal anak kami bisa lebih baik dari orang tua,” kata Agan (33), ayah dari Anindita.


Agan pun mencarikan sekolah yang banyak mengajarkan tentang agama, baik itu dari mata pelajarannya maupun ekstrakurikuler. Anindita pun dimasukkan SDIT Ar Ruhul Jadid.

Seiring berjalannya waktu, kemampuan baca Al-Quran Anindita mulai terasah dan menunjukkan kemajuan pesat.

Guru pembimbingnya menilai kemampuan Anindita lebih baik dari teman-teman lainnya. Baik itu dari segi bacaan maupun lantunannya yang jelas.

Anindita pada tahun 2019 diikutkan kedua orang tuanya untuk kompetisi di ajang Hafiz Indonesia yang diadakan oleh RCTI.

Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya lolos hingga 30 besar dan kemudian masuk 15 besar. Sayang, di 15 besar dirinya harus rela tersingkir.
Walau begitu, Anindita tak putus harapan. Dia tekun berlatih dan berlatih. Yang awalnya hanya bisa hafal 9 juz, kini sudah hafal 21 juz dari total 30 juz Al-Quran.

PROMOTED CONTENTMgid


Namun, ada sedikit cerita yang dialami olehnya saat mendaftar jadi peserta Hafiz Indonesia 2019. Yakni hingga 15 besar tidak adanya dukungan dari manapun.

Harapannya, dia bisa mendapatkan bimbingan untuk lebih bisa memoles kemampuanya dalam segi membaca atau qiroat Al-Quran.

Agan sempat kebingungan mencarikan guru yang bisa memoles dan memperbaiki bacaannya. Bahkan dukungan dari pemerintah daerah pun tidak pernah ia rasakan.


Dia mengatakan apakah harus menunggu juara dulu untuk dapat dukungan.


Sedangkan di sisi lain, menurut Agan, Anindita masih kecil sehingga di saat itu perlu latihan dengan guru yang tepat yang bisa mengupgrade kemampuan nya. Dari segi bacaan.

“Apa harus juara dulu baru dapat dukungan? Padahal lawan yang dihadapi tidak main-main. Saya kira dia butuh bimbingan selain dari kami selaku orang tua nya,” tutur Agan, Sabtu (12/9/2020).

Dukungan itu tidak dia rasakan seperti apa yang dirasakan oleh peserta lain kompetisi tingkat nasional asal Jombang

Kedua orang tua Anindita berharap agar semua anak-anak Jombang yang saat itu sedang berjuang untuk membanggakan nama daerahnya tetap diberikan perhatian walaupun tidak juara sekalipun.

Kendati demikian, sang anak terbukti berprestasti. Kini sudah hampir 40 kali ajang kejuaraan dari tingkat daerah hingga internasional dia ikuti.