Persaudaraan Alumni (PA) 212 Mengancam Akan Menggelar Aksi Demonstrasi Besar-Besaran Untuk Kali Kedua Jika RUU HIP Tetap Dibahas Oleh DPR, Janji Kerahkan 80 Persen Umat Islam.
Massa dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam kembali berkumpul dan melakukan orasi. Ormas yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), GNPF Ulama, hingga Persaudaraan Ulama (PA) 212 melakukan orasi di satu tanah lapang kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (5/7).
Ratusan massa tersebut berkumpul untuk kembali memprotes Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Namun bukan menggelar demo seperti biasa, massa hanyalah melakukan aksi bersifat apel yang bertajuk “Apel Siaga Ganyang Komunis”.
Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis dalam aksinya turut menggebu-gebu menyerukan orasinya terkait RUU HIP. Sobri bahkan turut menyinggung terkait Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dalam pidatonya dihadapan massa.
”Upaya-upaya licik yang dilakukan kelompok anti-Tuhan pada lima tahun lalu,” ujar Sobri seperti dilansir dari Detik, Minggu (6/7). “Imam Besar Al Habib Rizieq Shihab bersama teman-temannya membuat kajian indikasi kebangkitan komunis di Indonesia.”
”Mulai dari marak logo PKI, lalu penghapusan sejarah pada kurikulum sekolahan, lalu hilangnya film G30-S PKI yang menandakan bahaya, Indonesia sampai kudeta dua kali,” sambungnya. “Upaya-upaya untuk mencabut Tap MPR 65 Tahun '66, lalu adanya upaya mendesak pemerintah Indonesia minta maaf kepada komunis, kepada PKI.”
Oleh sebab itu, FPI mengajak massa untuk bersatu bersama dalam menuntut RUU HIP agar dicabut dari Prolegnas. FPI juga menuntut agar inisiator RUU HIP dihukum.
Sementara itu, Ketua PA 212 Slamet Ma’arif juga menyatakan pihaknya terus menyiapkan diri melawan komunis melalui latihan silat yang dilakukan sejumlah ormas. Ia mengatakan jika nanti muncul ancaman komunis di Indonesia, ia bersama sejumlah massa akan terus melawannya.
”Kita tidak menuntut ditunda, diganti judulnya karena sudah terbukti rancangan ini memecah belah anak bangsa,” kata Slamet. “Menjadi gaduh nasional, bahkan sebagian ormas besar sudah menolaknya.”
”Kalau ini belum dipenuhi, kami akan terus berjuang bahkan kami akan menyiapkan aksi yang jauh lebih besar,” sambungnya. “Aksi ini lebih besar dari aksi yang pernah kita lakukan untuk menyelamatkan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Munahar Muchtar juga menyampaikan orasi dari atas podium. Ia mengancam jika RUU HIP sampai tidak dicabut, maka 80 persen umat Islam akan diturunkan untuk demonstrasi besar-besaran.
”Saya hadir atas nama MUI Indonesia, baik Provinsi DKI dan para pimpinan MUI provinsi 34, kita sudah keluarkan maklumat bahaya laten komunis gaya baru saat ini,” tegas Munahar. “Ini adalah musuh nyata, musuh besar bagi bangsa Negara Republik Indonesia.”
“Kalau ini terpaksa dan di DPR tetap UU akan dijalankan MUI membuat maisyah masirah kubro,” sambungnya. “Kita akan melaksanakan besaran, 80 persen umat Islam akan turun. Kalau ini terjadi akan terjadi 212 jilid dua, bahkan lebih besar.”